DRYOPTERIS
Dryopteris merupakan salah satu marga dari anak kelas aspidieae kelas polypodiaceae. Sorus bulat atau lonjong, kebanyakan terletak pada ± di tengah – tengah urat bagian bawah daun. Sorus muda mempunyai indisium bentuk ginjal, lekas gugur, tidak sempurna atau sama sekali tidak ada. Daun tidak dapat terlepas dari rimpang, menyirip tunggal atau menyirip ganda sampai beberapa kali. Urat – uarat daun bebas atau tidak. Paku tanah dengan rimpang merayap, bangkit atau tegak (tjitrosoepomo, 2005).
Berikut merupakan pendiskripsian genus dryopteris lebih detail :
· Klasifikasi (sulisetjono, 2010) :
Kingdom : Plantae
Devisio : Pteridophyta
Class : Filicopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Dryopteridaceae
Genus : Dryopteris
· Deskripsi morfologi organ (sulisetjono, 2010):
1) Akar : berbentuk serabut bercabang – cabang dikotom berwarna coklat
2) Batang : berupa rimpang yang tegak panjang dan ramping, permukaannya halus dan berwarna coklat, batangnya tidak bercabang
3) Daun : Bentuk/bangun daun dari Dryopteris adalah bentuk delta dengan tepi bersirip-sirip (pinna), daunnya sporofil yakni terdapat spora di bagian ventral. Ujungnya meruncing, tepi bercangap, ukuran daun terdiri dari 2 ukuran yaitu satu lebih besar dan yang satu lebih kecil (anisofil). Warna daun Hijau kecoklatan, tekstur daun berbentuk helaian, permukaan ventral daun ditutupi spora, bagian dorsalnya halus. Termasuk daun majemuk menyirip, daun dimorfisme yakni dalam 1 tangkai ada daun tropofil dan sporofil, di bagian ventral sporofil dan dorsal tropofil
· Sistem reproduksi :
1) Sporangium (tjitrosoepomo, 2005): sporangium terletak berkelompok, dan berwarna coklat kemerah-merahan. Sporangium berbentuk cincin (annulus), bertangkai dengan anulus vertikal, tidak sempurna; jika masak, pecah dengan celah melintang, terdapat sel yang seperti cincin terdiri dari sel-sel yang menonjol keluar dengan penebalan dinding radial dan dinding dalam. Bagian sisi perut yang sel-selnya tidak menebal itu dinamakan stomium. Annulus bekerja sebagai suatu mekanisme kohesi dan menyebabkan terbukanya sporangium cincin.
2) Gamet (sulisetjono, 2010): generasi gametofit merupakan protalium berupa talus hijau berbentuk jatung, tipis dengan gametangia pada sisi bawah, hidup pada permukaan tanah. Terbagi atas anteridium ( gamet jantan ) dan arkegonium ( gamet betina). Paku ini termasuk homospora.
· Contoh jenis dan diskripsinya :
Tumbuhan paku dengan rimpang pendek dan gemuk. Daun muda berbentuk blades oblanceolate sampai boardly oblanceolate panjangnya sekitar 40-100 cm dan lebarnya sekitar 15-25 cm, acuminate, bipinnate tetapi beberapa ada yang pinnae. Merupakan tanaman herba dengan bentuk linier laset 15-30 mm, acuminate, sessile; pinnules sempit oblong, 2,5-5 mm, tumpul, crenate. Sori terdapat pada urat, dalam 2 baris di bawah setengah dari pinnules, bundar; indusia bundar-reniform, 1,2 mm, terpasang pada akhir bagian dalam sinus ( hsu, 1986).
Habitatnya pada tempat teduh dan lembab di dalam hutan. Distribusinya di korea jepan dan cina bagian utara (Flora of North America Editorial Committee, 1993).
2) Dryopteris carthusiana
Batang pakis ini sekitar ¼ -1 / 3 panjang daun, bersisik pada bagian dasar. Daun yang hijau muda, dipotong kasar, relatif sempit, bulat telur-lanset secara garis besar, dan 6 sampai 30 inci (1,5-7,6 dm) panjang 4 sampai 12 masuk (1-3 dm) lebar. Daun yang lanset-lonjong, daun lebih rendah lebih lanset-segitiga dan sedikit berkurang. Bagian pinggir daun bergigi dan berduri. Sori (cluster spora) terletak di tengah antara midvein dan margin segmen. Dryopteris carthusiana memiliki warna, kusam hijau muda (Hitchcock, 1969).
Habitat jenis ini circumboreal dan tersebar di seluruh utara Amerika Utara dan di Eurasia barat. Dryopteris carthusiana dapat ditemukan di ketinggian dari 0 untuk 75 ft di Washington. Spesies ini tumbuh di antara semak-semak bukaan dengan gambut substrat dan dengan sphagnum spp. dan lain lumut sebagai dominan tanah penutup. Asosiasi spesies termasuk spirea Douglas
(Spiraea douglasii), crabapple barat (Pyrus fusca), ledum halus (Ledum landulosa), kucing-ekor (Typha latifolia), pohon anggur maple (Acer circinatum), wanita pakis (Athyrium felix-Femina), lily-palsu-lembah- (Maianthemum dilatatum), dan penyebaran kayu pakis (Dryopteris). Dryopteris adalah tetraploid spesies yang diyakini hasil dari hibridisasi antara D. intermedia dan spesies nenek moyang hipotetis D. Semicristata (Hitchcock, 1969).
(Spiraea douglasii), crabapple barat (Pyrus fusca), ledum halus (Ledum landulosa), kucing-ekor (Typha latifolia), pohon anggur maple (Acer circinatum), wanita pakis (Athyrium felix-Femina), lily-palsu-lembah- (Maianthemum dilatatum), dan penyebaran kayu pakis (Dryopteris). Dryopteris adalah tetraploid spesies yang diyakini hasil dari hibridisasi antara D. intermedia dan spesies nenek moyang hipotetis D. Semicristata (Hitchcock, 1969).
3) Dryopteris erythrosora
Nama genus, Dryopteris, berasal dari kata Yunani drys (oak) dan pteris (pakis) karena ditemukan berlimpah dalam kayu ek-EST. Nama spesies, erythrosora, diterjemahkan menjadi "sori merah" mengacu spora-bantalan struktur pada undersides dari ets Leal. Pakis ini banyak tumbuh di Zona lokasi teduh 4 sampai dengan 9. Ketika sudah dewasa dryopteris erythrosora 18 sampai 24 inci tinggi dan menyebar 16 untuk 4 inci lebar (gilman, 1999).
Dryopteris erythrosora sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Daun Dryopteris erythrosora memiliki beraneka ragam warna akhir musim ketika muda. Ini pakis karena itu disebut "musim gugur pakis" di Belanda. Pada musim gugur daun pakis ini berwarna kuning keemasan (pilon,2006).
· Manfaat :
a) Akar Dryopteris crassirizhoma sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit yang disebabkan parasit seperti cacing pita dan caing tambang ( hsu, 1986).
b) Dryopteris erythrosora sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Daun Dryopteris erythrosora memiliki beraneka ragam warna (pilon, 2006)
Daftar pustaka:
Flora of North America Editorial Committee, eds. 1993. Flora of North America North of Mexico. Volume 2: Pteridophytes and Gymno-sperms. New York: Oxford University Press
Gilman, Edward F. 1999. Dryopteris erythrosora. Florida : university of florida press
Hitchcock, C.L., A. Cronquist, M. Ownbey, J.W. Thompson. 1969.Vascular Plants of the Pacific Northwest Part 1: Vascular Cryptogams, Gymnosperms, and Monocotyledons. Washington : University of Washington Press
Hsu, H.-Y. 1986. Oriental Materia Medica. Oriental Healing Art Institute, Long Beach, CA.
Pilon, Paul. 2009. Culture Connection. London : GNP
Sulisetjono. 2010. Taksonomi Tumbuhan. Malang: UM Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press